DEKONSTRUKSI
TERKAIT DENGAN CERITA PENDEK YANG BERJUDUL
DI TEMPATMU BERBARING SEKARANG
Karya Aan Mansyur
Oleh: Sri Rahayu Andira
A. Ringkasan Cerita
Suatu siang selepas memandikan sapi-sapiku, aku berbaring pada sebuah batu di kaki pohon angker, aku tertidur di sana. “ Akan kuceritakan kepadamu sebuah kisah cinta. Sebuah rahasia”. Kata pohon yang mengagetkanku. “ Dulu seorang lelaki bernama Pilang tiap malam duduk ditempatmu berbaring sekarang, menatap rumah panggung yang berdiri menghadap utara. Memandang sisi kiri rumah tanpa kedip, dijendela rumah dengan cahaya yang tak begitu terang selalu duduk seorang perempuan bernama Kukila, sementara di jendela lain duduk seorang lelaki bernama Tumbra. Awalnya Pilang dan Kukila adalah sepasang kekasih, namun akhirnya Kukila harus menikah dengan anak pemangku adat, yakni Tumbra. Tumbra sebenarnya tidak menyukai Kukila, dia justru menyukai Pilang, sesame jenisnya. Tumbra sadar bahwa dia anak pemangku adat yang tak mungkin melanggar hukum adat, karena itu ia memutuskan menikahi Kukila agar tak seorangpun yang menjadi kekasih Pilang. Pilangpun menerima kenyataan tersebut tanpa daya. Tumbra tidak dapat menceraikan Kukila karena itu melanggar adat. Setiap malam kukila duduk dijendela panggungnya memandangi Pilang, sementara itu, tumbrapun duduk disana memandang kea rah Pilang.
Hingga suatu hari aku lihat dibawah cabang-cabangku mereka bertiga jujur, kemudia Pilang mencium Kukila kemudian membagi juga bibirnya untuk dicium Tumbra, kukilapun mencium suaminya. Kemudian mereka bertiga berpelukan erat sebelum akhirnya mereka gantung diri dipohon dan ketiganya meninggal. Itulah cerita pohon. Aku tiba-tiba terbangun, aku sedih membayangkan, sehingga aku berjanji, besok dan seterusnya aku akan datang lagi berbaring dan tidur di batu hitam mendengar rahasia lain pohon itu.
B. Analisis
Analisis yang saya gunakan adalah analisis dengan pendekatan dekonstruksi dengan membuat dikotomi oposisi biner, menentukan posisi yang dominan, kemudian memutarbalikkan dan meruntuhkan hierarki tersebut.
1. Dikotomi Biner
Dikotomi Oposisi Biner
Cerita Rahasia Pohon
Dalam cerpen Di Tempatmu Berbaring Sekarang
| |
Pilang
|
Tumbra
|
Lemah
|
Kuat
|
Jujur
|
Tidak jujur
|
2. Menentukan Oposisi yang Dominan
Pilang salah satu tokoh utama dalam cerita rahasia pohon dalam mimpi si Aku dalam cerpen yang berjudul Di Tempatmu Berbaring Sekarang. Awalnya Pilang hidup bahagia dengan Kalila, mereka menjalani hidup dengan pilihan mereka. Dalam cerita pendek Di Tempatmu Berbaring Sekarang terdapat kutipan berikut:
“ Suatu sore, tiba-tiba kukila datang sambil menangis. Ia menjatuhkan dirinya ke pelukan Pilang. Aku dengar mereka sempat bersitegang sejenak. Kukila akan dinikahkan dengan anak pemangku adat, Tumbra namanya. Orang tuanya menerima lamaran Tumbra. Kukila tak bisa menolak keinginan orang tuanya”.
Dari kutipan tersebut dapat diketahui bahwa akhirnya Pilang dan Kukila terpisahkan oleh keadaan, Kulila direbut oleh Tumbra yang pada dasanya menginginkan Pilang. Namun karena hokum adat dia terpaksa menikahi Kalila dengan alasan agar tak ada orang yang menjadi kekasih Pilang, karena hanya Kalila yang dicintai Pilang. Kehidupan Pilang dan Kalilapun seakan dikontrol oleh Tumbra. Terlebih lagi Tumbra seorang seorang anak pemangku adat yang tentunya berwewenang besar dimata masyarakat tak terkecuali orang tua Kakila. Sehingga Pilang dan Kalila terpisah kerena tekad Tumbra yang sepihak. Gambaran ini menunjukkan kelemahan posisi Pilang dibanding Tumbra. Tumbra yang sebagai posisi dominan dalam cerita pohon tersebut mempunyai kuasa serta control yang kuat terhadap masyarakat khususnya terhadap Pilang, Kukila, dan orang tua Kukila. Tumbra dengan gampangnya menikahi Kukila, sementara Pilang hanya bisa diam tak berdaya setelah ajakannya untuk lari bersama kukila tidak disanggupi karena berlakunya hukum adat. Sehingga Pilang hanya mampu mengikuti kemauan dan tekad Tumbra meskipun hal itu membuatnya menderita sebab orang yang dicintainya dinikahi orang lain.
Posisi Tumbra dan Pilang dapat digambarkan sebagai berikut:
![]() |
|
|

3. Memutarbalikkan dan Meruntuhkan Hierarki
Pada cerita rahasia pohon dalam cerpen Di Tempatmu berbaring Sekarang tampak dengan jelas bahwa Pilang dan Tumbra tidak mungkin dipersatukan karena adanya hukum adat serta tidak adanya perasaan yang sama antara Tumbra dan Pilang, Pilang mencintai Kulila, Kulilapun mencintai Pilang, Sementara Tumbra yang menyukai Pilang yang merupakan sejenisnya justru memilih menikahi Kulila demi kepentingan dirinya sendiri. Sehingga posisi mereka seakan tertukar. Dalam cerita ini terdapat kutipan berikut:
“Pilang akan beranjak dari sini setelah malam larut, setelah gulungan tembakau terakhirnya ia nyalakan.Saat dua bulan persegi empat itu padam , ia akan beranjak dari tempat duduknya dengan menggumamkan sebuah lagu dengan nada sedih, sangat sedih”.
Dari kutipan tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa Pilang yang awalnya digambarkan sebagai sosok yang lemah sebab membiarkan kekasihnya dinikahi orang lain justru pada akhirnya mampu untuk tegar dan kuat menghadapi hari-harinya dengan keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapannya meski dia tetap jujur kepada Kulila dan Tumbra akan keseriusan dan keinginannya untuk bersatu kembali dengan Kulila. Setiap malam ia bersabar menanti Kulila nampak di bulan segi empat (jendela dengan sinar yang agak redup).
Sementara itu, di paragraf lain dalam cerita pohon juga terdapat kutipan berikut:
“Dengan menikahi Kulkila, pilang yang aku cintai itu tidak akan menjadi milik siapa-siapa lagi”.
Dari kutipan singkat tersebut juga dapat disimpulkan bahwa Tumbra yang pada awalnya digambarkan sebagai sosok yang kuat sebab mampu memendam perasaannya terhadap Pilang yang sejenis dengannya serta bersabar menahan emosi menyaksikan kebahagiaan Pilang dan Kulila dengan memendam kejujurannya justru pada akhirnya nampak lemah sebab tindakannya yang tidak sesuai dengan nuraninya yang sebenarnya setelah ia mendapati Pilang dan Kukila berciuman di bawah pohon. Dia menikahi Kulila, sementara yang dia inginkan adalah Pilang. Namun akhirnya dia berani untuk jujur saat mereka bertiga dipertemukan di bawah pohon angker sebelum ketiganya memutuskan untuk mengakhiri hidup bersama-sama.
Posisi Pilang dan Tumbra digambarkan sebagai berikut:
Dikotomi Oposisi Biner
Cerita Rahasia Pohon
Dalam cerpen Di Tempatmu Berbaring Sekarang
| |
Pilang
|
Tumbra
|
Kuat
|
Lemah
|
Tidak jujur
|
Jujur
|
s
4. Gambaran Sosial Budaya masyarakat dalam cerpen Di Tempatmu Berbaring Sekarang
Melalui cerita rahasia pohon angker dalam cerpen Di tempatmu berbaring Sekarang diperoleh suatu gambaran bahwa didaerah yang menjadi latar cerita berlaku hukum adat yang pantang untuk dilanggar. Jika dilanggar maka akan dihadiahi hukuman yang tragis. Seperti halnya yang ditafsirkan dalam kutipan berikut:
“Aku piker orang tuamu pernah bercerita tentang hukuman seperti apa yang akan menimpa orang-yang berani melarikan diri dari kampung ini. Di sini, di cabangku pernah sepasang kekasih di gantung kerena melanggar hukum adat, mereka tertengkap di tengah jalan kemudian diseret seperti binatang ke tengah padang ini, dan di cabangku mereka mati, dibiarkan tergantung seperti orang-orangan sawah”.
Selain gambaran pelanggaran peraturan adat secara umum, cerpen ini juga menspesifikkan pelanggaran mengenai larangan hubungn sesama jenis, larangan lari dari kampong, serta larangan perceraian. Larangn untuk lari dari kampong telah digambarkan pada kutipan diatas. Sementara larangan homoseksual dan perceraian dilukiskan dalam kutipan berikut:\
“Tumbra anak pemangku adat, ia tak mungkin melanggar hukum adat, Tumbra tak akan menceraikan Kulila”.
Sementara itu, Keputusan Tumbra menikahi Kulila disebabkan karena adanya larangan terhadap hubungan sesama jenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar